Penanaman Pohon pada Gathering ATAS ke-34 Kwarda Riau
Inspirasi pelaksanaan proyek penanaman pohon ini berawal dari kepedulian bersama terhadap kondisi lingkungan yang semakin menurun serta kebutuhan mendesak untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Sebagai gerakan kepanduan yang dikenal memiliki semangat pengabdian dan cinta lingkungan, ATAS Indonesia ingin meninggalkan jejak positif dan bermakna melalui aksi nyata. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan dalam Gathering ke-34, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam upaya penghijauan dan pelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.
Proyek ini dilaksanakan di Taman Hutan Kota, Kota Pekanbaru, pada 26 Oktober 2025, sebagai bagian dari kegiatan Gathering ATAS Indonesia ke-34 yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Riau.
Sebanyak 150 peserta yang mengikuti kegiatan inagurasi turut berpartisipasi dalam penanaman pohon. Pelaksanaan dimulai dengan pengarahan mengenai pentingnya pelestarian lingkungan, dilanjutkan dengan pembagian kelompok tanam. Setiap peserta menanam satu pohon yang diberi label nama masing-masing sebagai simbol tanggung jawab pribadi terhadap kelestarian alam. Jenis pohon yang ditanam merupakan tanaman endemik dan adaptif terhadap iklim lokal agar memiliki peluang tumbuh yang lebih baik.
Proyek ini memberikan dampak positif baik secara lingkungan maupun sosial. Dari sisi lingkungan, kegiatan ini berkontribusi terhadap peningkatan ruang hijau di wilayah perkotaan Pekanbaru, membantu memperbaiki kualitas udara, serta mendukung keberagaman hayati di kawasan taman kota.
Dari sisi sosial, kegiatan ini menumbuhkan semangat kebersamaan, meningkatkan kesadaran lingkungan, dan memperkuat rasa tanggung jawab sosial di kalangan peserta. Selain itu, kegiatan ini juga mendapat perhatian dari masyarakat dan media lokal, sehingga menjadi inspirasi bagi organisasi kepemudaan lainnya untuk melaksanakan kegiatan serupa di masa mendatang.
Dari pelaksanaan proyek ini, kami belajar bahwa keberhasilan kegiatan lingkungan memerlukan perencanaan yang matang, kerja sama tim yang solid, serta koordinasi yang baik dengan pihak terkait. Kami menyadari bahwa semangat saja tidak cukup—pemilihan jenis pohon yang tepat, pengaturan lokasi tanam, dan perawatan pasca kegiatan juga sangat penting.
Ke depan, kegiatan ini dapat ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat sekitar dan sekolah-sekolah untuk turut menjaga dan merawat pohon yang telah ditanam. Kami juga berencana membuat sistem pemantauan pertumbuhan pohon agar dampak kegiatan dapat terus diukur dan berkelanjutan.
