Selama beberapa dasawarsa, wilayah Great Lakes menderita dari serial konflik, terutama kekerasan etnis, yang mengakibatkan masalah-masalah ketidakstabilan keadaan. Dimulai sejak 2005 didukung oleh Gift for Peace (Hadiah untuk Perdamaian), organisasi Kepramukaan putra dan putri dari Burundi, Republik Demokratik Kongo, dan Rwanda bersama-sama mengatasi masalah-masalah ini dan menciptakan keadaan yang lebih damai. Usaha yang luar biasa menandai dimulainya Proyek Amahoro Amani.   Melalui proyek ini, lebih dari 400 Pramuka putra dan putri dilatih menjadi mediator komunitas dan menciptakan ratusan kelompok perdamaian. Kelompok-kelompok ini memainkan peran penting dalam memicu terjadinya perubahan sosial. Mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan seperti, mendukung kembalinya pengungsi, melindungi lingkungan, membersihkan rumah sakit, dan menjembatani kesenjangan budaya. Selain itu, proyek ini juga menggambarkan ikatan yang kuat dari para pramuka dalam pencarian mereka untuk menyebarkan perdamaian di komunitas mereka. Gilbert Mussumba, Manajer Proyek Amahoro Amani, menggambarkan tujuan dari proyek ini sebagai upaya untuk memobilisasi kaum muda dalam menyebarkan dan memelihara perdamaian di wilayah Great Lakes serta melatih kaum muda dalam resolusi konflik yang damai. Pada akhir fase Amahoro Amani ini, November 2013, para Pembina berniat untuk mencapai 29.000 Pramuka dan melatih mereka untuk menjadi Messengers of Peace (Duta-duta Perdamaian). Para Pramuka ini akan bergabung dengan Duta-duta Perdamaian lainnya dan bekerja untuk menghapus kemiskinan, mengatasi perbedaan, dan mengatasi konflik di wilayah Great Lakes. Akhirnya, pelajaran berharga yang diperoleh melalui proyek Amahoro Amani dapat menambah pengembangan Pramuka Kawasan Afrika dan memfasilitasi penyebaran perdamaian di seluruh dunia.