Setiap inisiatif dimulai dengan sebuah ide dan para Pramuka terus mencari cara untuk membantu dalam komunitas mereka. Sebuah perkembangan positif dalam untuk memutus siklus kemiskinan telah menjadi proyek yang disebut Makanan untuk Hidup. Seperti namanya, proyek ini adalah memberi makan orang tapi yang paling penting itu didasarkan pada pepatah Cina terkenal “Beri seseorang seekor ikan dan Anda memberinya makan untuk satu hari, tapi memberinya kail dan Anda memberinya makan selamanya! "(Lao Tzu ). Makanan untuk hidup, juga sama briliannya dalam kesederhanaan, karena memungkinkan keluarga untuk menanam tanaman pangan tambahan yang akan cukup untuk memberi makan diri mereka sendiri, sehingga penghasilan mereka dapat dimanfaatkan untuk tujuan lainnya! Jadi, untuk biaya kecil beberapa bibit tanaman diberikan kepada keluarga dan mereka dapat menjadi mandiri dengan menanam sayuran yang cukup untuk diri mereka sendiri dan masih memiliki beberapa tersisa untuk dijual di pasar! Aspek lain dari ide Makanan untuk Hidup adalah bahwa hal itu dapat diterapkan di tempat-tempat di mana lahan terbuka langka. Misalnya, mengubah ban mobil tua atau karung-karung menjadi pot tanaman dan membuat sekitar rumah menjadi lahan “pertanian mini”.. Para Pramuka adalah pasangan yang sempurna untuk mengelola  proyek Makanan untuk Hidup. Pertama, karena ketika mereka dilatih, dalam arti, sebagai tukang kebun mereka mampu mendorong orang tua mereka untuk berpartisipasi dan kedua antusiasme mereka bahwa ini adalah program berharga, dapat menular ke seluruh masyarakat. Ini adalah awal dari respons untuk menghadapi krisis makanan dan ketidakamanan di Afrika. Ribuah orang telah mendapat keuntungan dari proyek Makanan untuk Hidup dan kesempatan untuk berkembang di masa depan. Mereka hanya memerlukan sedikit biaya untuk bibit tanaman dan bahan-bahan pelatihan dan keinginan dari mereka untuk berhasil. Yayasan Kepramukaan Sedunia