
Bakti Masyarakat Pramuka Produktif Jatim
Kami terinspirasi oleh meningkatnya angka pengangguran usia produktif serta rendahnya keterlibatan pemuda dalam aktivitas produktif berbasis masyarakat, khususnya di bidang budaya dan digital. Kegiatan ini lahir dari semangat untuk menjadikan Pramuka Penegak dan Pandega sebagai penggerak ekonomi kreatif lokal yang adaptif terhadap teknologi dan peduli terhadap lingkungan sosialnya. Dorongan untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekitar, terutama dalam bidang kebersihan lingkungan, promosi potensi desa, dan perbaikan fasilitas publik menjadi alasan utama gerakan ini dimulai.
Selama tiga hari, 27-29 Juni 2025, kami melibatkan 76 peserta dari seluruh Kwartir Cabang Jawa Timur dalam pelatihan tematik dan aksi nyata di Villa Narwastu Claket, Mojokerto. Setelah menerima materi budaya lokal, sinematografi, dan pengenalan aplikasi digital Belonjo, peserta langsung diterjunkan dalam kegiatan bersih desa, reboisasi, susur jalan raya, serta membersihkan toilet umum dan memperbaiki sanitasi di rest area Desa Celaket. Kegiatan ini dirancang kolaboratif dan interaktif—menggabungkan kreativitas konten digital dengan penguatan aksi sosial dan lingkungan yang menjawab kebutuhan warga secara langsung.
Masyarakat sekitar mendapatkan manfaat nyata dari toilet umum yang kembali dapat digunakan setelah bertahun-tahun terbengkalai, jalanan desa yang bersih dan nyaman untuk dilalui, serta lingkungan yang lebih hijau melalui reboisasi. Potensi budaya dan wisata lokal mereka turut diangkat melalui konten sinematografi yang diproduksi peserta dan dibagikan melalui media sosial untuk memperluas jangkauan promosi. Aksi Pramuka ini membuka mata warga bahwa pemuda bisa hadir membawa solusi nyata yang tidak hanya bersifat seremonial, melainkan fungsional dan berkelanjutan.
Kami belajar bahwa pelatihan Pramuka akan lebih bermakna ketika berakar pada kebutuhan masyarakat, dan saat peserta diberi ruang untuk berinovasi serta turun langsung dalam aksi nyata. Penggabungan antara teknologi, budaya, dan aksi sosial memberikan pengalaman menyeluruh bagi peserta—mereka belajar menciptakan konten bermakna sekaligus memperbaiki fasilitas publik yang semula tidak layak pakai. Ini menunjukkan bahwa Pramuka masa kini bukan hanya tentang seragam dan barisan, melainkan tentang keberanian untuk berpikir strategis, bertindak kolaboratif, dan menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat.