Tutor sebaya menghapus stigma negatif ODHIV/ODHA
Kami terinspirasi untuk membuat proyek tutor sebaya karena masih banyak stigma negatif terhadap ODHIV (Orang dengan HIV) dan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Saya percaya bahwa edukasi dari teman sebaya dapat menciptakan ruang aman, meningkatkan empati, dan mengurangi diskriminasi. Tujuan saya adalah membangun pemahaman yang benar tentang HIV/AIDS serta menumbuhkan solidaritas di kalangan remaja dan pemuda.
Proyek tutor sebaya ini dijalankan bersama KPA Provinsi DKI Jakarta dan KPA Kota Jakarta Selatan untuk memastikan materi sesuai standar kesehatan. Kegiatan perdana berupa acara besar “Gelar Senja” yang melibatkan 109 Pramuka se-Kwarcab Jakarta Selatan sebagai momentum awal kampanye anti-stigma ODHIV/ODHA. Setelah itu, program diteruskan ke tingkat Kwarran dan Gugus Depan. Pesan positif juga diperluas lewat kampanye media pramuka.
Kami belajar bahwa menghapus stigma ODHIV/ODHA perlu pendekatan berlapis, dari kegiatan besar hingga pendampingan lokal. Kolaborasi dengan KPA memastikan informasi akurat, sementara tutor sebaya efektif membangun empati. Media sosial membantu memperluas jangkauan, dan perubahan sikap membutuhkan konsistensi serta keberlanjutan.