Profile picture for user Khaidir Marzuki_1
Indonesia

Pramuka MAN 2 Banda Aceh Laksanakan Dialogue for Peace Bersama Peace Generation Aceh

Inspirasi untuk melaksanakan kegiatan Dialogue for Peace ini berawal dari keprihatinan terhadap meningkatnya potensi intoleransi dan kesalahpahaman di kalangan remaja yang hidup di tengah keragaman budaya, agama, dan pandangan. Sebagai organisasi kepanduan yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan kebhinekaan, Pramuka MAN 2 Banda Aceh merasa perlu berperan aktif dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sikap toleransi. Kolaborasi dengan Peace Generation Aceh menjadi wujud nyata komitmen untuk memperkuat karakter peserta didik agar mampu menjadi agen perdamaian di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Proyek ini dilaksanakan di halaman sekolah MAN 2 Banda Aceh selama dua hari, yaitu pada 1–2 November 2025. Pelaksanaannya mencakup rangkaian kegiatan seperti ice breaking for peace, diskusi kelompok tentang nilai toleransi, permainan edukatif dari Peace Generation, serta sesi refleksi dan komitmen bersama untuk menjadi Peace Ambassador.
Kegiatan difasilitasi oleh tim Peace Generation Aceh dan dibantu oleh pembina pramuka MAN 2 Banda Aceh. Metode yang digunakan bersifat partisipatif, mendorong peserta untuk berpikir kritis, berbagi pengalaman, dan membangun solusi bersama terkait isu-isu keberagaman di lingkungan sekitar.

Kegiatan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi peserta. Mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga keharmonisan dalam perbedaan dan mulai menunjukkan sikap toleran dalam interaksi sehari-hari di sekolah maupun di lingkungan sosial.
Selain itu, kegiatan ini memperkuat jejaring antarsekolah melalui kerja sama antara Pramuka MAN 2 Banda Aceh, SMAN 2 Banda Aceh, dan Saka Kencana Kwarda Aceh. Dampak jangka panjang yang diharapkan adalah tumbuhnya komunitas pelajar yang menjadi pelopor perdamaian dan toleransi di Banda Aceh.

Melalui kegiatan ini, peserta belajar bahwa perdamaian tidak hanya berarti tidak adanya konflik, tetapi juga kemampuan untuk memahami, menghargai, dan menerima perbedaan dengan terbuka. Para peserta juga menyadari bahwa toleransi membutuhkan latihan empati dan komunikasi yang sehat.
Dari sisi pelaksanaan, panitia memperoleh pembelajaran penting mengenai pentingnya manajemen waktu dan fasilitasi dialog yang inklusif. Untuk ke depannya, kegiatan serupa akan dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak sekolah dan menambahkan sesi praktik peace action project, agar peserta dapat menerapkan langsung nilai-nilai toleransi dalam kegiatan sosial di masyarakat.

Started Ended
Number of participants
50
Service hours
600
Beneficiaries
50
Location
Indonesia
Topics
Peacebuilding
Partnerships
Youth Programme
Initiatives
Peace and Community Engagement

Share via

Share