
Dialog Kerukunan Umat Beragama di Aceh
Banda Aceh – Puluhan pemuda lintas iman dan komunitas kepemudaan di Aceh berkumpul dalam Workshop Kerukunan Umat Beragama bertajuk Youth Peace Maker: Merdeka dalam Kerukunan, Bersatu dalam Perbedaan. Acara yang digelar di Aula Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Aceh pada Rabu, 20 Agustus 2025 ini menjadi ruang dialog untuk memperkuat toleransi, memperdalam pemahaman perdamaian, serta mengapresiasi peran generasi muda dalam menyuarakan pesan kerukunan.
Kegiatan yang diinisiasi Kanwil Kemenag Aceh bersama Peace Generation Aceh ini berfokus pada forum kepemudaan dan dialog lintas agama. Peserta diajak mengenal konsep 12 Nilai Dasar Perdamaian (12 NDP), sekaligus terlibat dalam ruang diskusi yang aman dan konstruktif. Harapannya, para pemuda tidak hanya merefleksikan makna kemerdekaan dalam konteks kerukunan, tetapi juga mampu mengkampanyekannya melalui karya kreatif.
Workshop ini juga dihadiri oleh beragam komunitas, mulai dari Pemuda GPIB, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Banda Aceh, Youth Peace Generation Aceh, Yayasan Hakka Aceh, Pemuda Buddha, KMKAT Banda Aceh, Teduh Community, Flower Aceh, Orang Muda Katolik (OMK) Banda Aceh, Duta Damai BNPT Regional Aceh, KontraS Aceh, Jaringan Demokrasi Progresif (JDP) Banda Aceh, HIMKUS, KAMu DemRes, Pramuka Messengers of Peace Indonesia, Political Club, Fatayat NU, hingga YKPI Magang Keberagaman.
Keterlibatan berbagai organisasi tersebut menjadikan forum ini sebagai wadah kolaborasi penting dalam memperkuat nilai kebersamaan di tengah keberagaman Aceh. Kanwil Kemenag Aceh berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkelanjutan. “Dialog lintas iman harus menjadi budaya baru di kalangan pemuda Aceh, agar perdamaian tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas perwakilan penyelenggara.
“Generasi muda Aceh memiliki peran penting sebagai agen perdamaian. Dialog seperti ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk membangun jejaring lintas iman dan menyuarakan nilai toleransi,” ujar Kak Avicenna, Koordinator Peace Generation Aceh.
Dalam kegiatan ini, Kak Khaidir Marzuki hadir sebagai perwakilan Gerakan Pramuka MAN 2 Banda Aceh, yang juga aktif dalam program global Messengers of Peace (MoP) di bawah World Organization of the Scout Movement (WOSM). Program MoP sendiri berfokus pada aksi perdamaian, keterlibatan pemuda dalam kegiatan sosial, kemanusiaan, hingga lingkungan hidup.
Salah satu fokus program ini adalah Dialogue for Peace, yang menekankan pentingnya dialog untuk membangun pemahaman lintas budaya dan agama. Selain itu, terdapat pula program Interreligion for Peace, yang mendorong terjalinnya komunikasi dan kerja sama antar umat beragama. Kehadiran perwakilan Pramuka ini sekaligus menegaskan bahwa gerakan kepanduan turut berkontribusi dalam merawat kerukunan di Aceh.